KPC Sukses Gelar Operasi Bibir Sumbing

PT Kaltim Prima Coal (KPC) melalui Yayasan Senyum dan Harapan, sukses menggelar kegiatan operasi bibir sumbing, Kamis-Jumat, 25-26 April 2019 lalu. Kegiatan yang dipusatkan di RSUD Kudungga itu berhasil mengoperasikan 20 orang pasien dari 32 orang yang mendaftar.

“Kita berhasil mengoperasikan 20 orang pasien. Awalnya ada 32 orang mendaftar, namun hanya 20 orang yang lulus screening dan layak dioperasikan. Sekarang mereka telah pulih. Semoga mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik” kata Yuliana Datu Bua, Manager Community Empowerment KPC.

Suksesnya operasi tahun ini tidak terlepas dari peran tim medis yang bekerja sangat profesional. Kali ini kegiatan operasi dilakukan oleh dokter bedah plastic dan anastesi dari CLT Surabaya, yang merupakan mitra dari Yayasan Smile Train. Yayasan inilah yang resmi bekerjasama dengan Yayasan Senyum dan Harapan KPC.

Bupati Kutai Timur Ismunandar mengapresiasi kegiatan operasi bibir sumbing, yang merupakan salah satu kegiatan CSR KPC dalam bidang kesehatan tersebut. “Terima kasih, KPC terus peduli terhadap anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing. Saya harap, setelah operasi nanti, anak-anak memiliki semangat dan bisa meraih cita-cita seperti anak-anak lainnya,” kata Ismunandar di Pelangi Room, Hotel Victoria, Kamis (25/4).

Melihat manfaat kegiatan bhakti social tersebut, Ismu berharap, KPC terus menggelar kegiatannya sehingga anak-akan yang memiliki bawaan sumbing, bisa dipulihkan dan menatap masa dengan dengan senyuman dan kegembiraan. “Mohon kegiatan ini diteruskan. Ini manfaatnya sangat baik bagi warga kita,” kata Imunandar.

Wawan Setiawan, GM External Affairs and Sustainable Development KPC mengatakan, operasi bibir sumbing kali ini murni menggunakan dokter Indonesia. “Ini terjadi karena tim dokter Indonesia sekarang telah memiliki kemampuan yang baik dalam operasi bedah plastic. Sudah ada transfer knowledge dari program operasi sebelum-sebelumnya,” kata Wawan Setiawan.

Sebelumnya, kegiatan operasi bibir sumbing dan luka bakar bekerjasama dengan tim dokter dari Interplast Australia dan New Zealand. Setiap kali kegiatan ini dilakukan, selalu didampingi dokter bedah plastic dan anastesi dari Indonesia. Kegiatan bersama tim Interplast telah berlangsung sejak tahun 1993 dan telah berlangsung selama 19 kali. Program ini telah memulihkan pasien sebanyak 1.393 orang.(*)