Ini Inovasi KPC Untuk Lingkungan Berkelanjutan
Perusahaan-perusahaan Indonesia, terutama perusahaan pengelola sumber daya alam ditantang melakukan berbagai inovasi dalam bidang lingkungan. Inovasi-inovasi tersebut dilihat dan diukur oleh para pakar dan praktisi lingkungan serta pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pada periode tahun 2018-2019 lalu, PT Kaltim Prima Coal (KPC) telah melakukan berbagai inovasi dalam bidang lingkungan. Yang paling menonjol terdapat 11 inovasi, berupa program efisiensi energi, pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta pengurangan timbunan limba B3 dan non B3. Inovasi lainnya berupa efisiensi dan konservasi air, program konservasi flora dan fauna serta penurunan beban pencemaran.
General Manager Health, Safety, Environment and Security (HSES) Imanuel Manege mengatakan, penghematan yang dicapai dari inovasi-inovasi tersebut mencapai Rp 6,1 triliun lebih. Nilai itu diperoleh dari upaya penurunan emisi GRK sebesar 2,013 juta ton dengan nilai penghematan setara Rp 1,8 triliun dan efisiensi energi sejumlah 2,3 juta giga joule yang setara penghematan mencapai Rp 805,6 miliar.
Selain itu diperoleh dari pengurangan timbunan limbah B3 dan non B3 sebesar 20 ribu ton lebih, dengan penghematan setara Rp 286,1 miliar. Nilai efisiensi lainnya diperoleh dari efisiensi air 5,2 juta m3, setara penghematan Rp 18 miliar dan Rp 169, 1 miliar yang diperoleh dari penurunan beban pencemaran air, TTS, BOD dan Amoniak.
Atas inovasi-inovasi tersebut, KPC diganjar kategori Hijau pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) periode tahun 2018-2019. Penghargaan diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc, yang diterima oleh Rio Supin, General Manager Business Development and Risk Management, di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (8/1).
President Director/Chief Executive Officer (CEO) KPC Saptari Hoedaja dalam siaran persnya kepada media mengatakan, merasa terhormat dan berbahagia atas penghargaan PROPER Hijau dari Menteri LHK RI. Menurut Ari, sapaan akrab Saptari Hoedaja, peraihan PROPER itu membuktikan perusahaan memiliki standar operasi terbaik untuk mencapai inovasi baru bidang lingkungan.
“Ini membuktikan tambang kami memiliki komitmen untuk mematuhi semua peraturan lingkungan, meningkatkan peran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, konservasi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam (air dan energi), pelestarian keanekaragaman hayati dan melaksanakan prgram community development,” kata Ari.(*)