Boni : Sejak Corona Merebak Saya Tak Berpenghasilan Lagi
Gerobak pentol rebus milik Boni Ibrahim, tergeletak membisu di samping Mushola Sabilal Mutaqin, Gang Melon 3, RT 13, Desa Singa Gembara, Sangatta Utara.
Sebelum wabah Corona menghentikan aktivitas ekonomi masyarakat, gerobak berwarna oranye itu adalah tumpuan harapan Boni Ibrahim. Gerobak itu sebagai pengisi pundi-pundi untuk menghidupi keluarganya. “Sebelum corona ini, saya berjualan pentol di sekolah-sekolah sekitar sini pak. Pelanggan saya adalah anak-anak sekolah. Sekarang ini, sekolah libur, jadi saya kehilangan seluruh pelanggan,” kata Boni.
Selain mengharapkan hasil dari kegiatan berjualan pentol, Boni juga sering mendapatkan belas kasihan dari jamaah Mushola Sabilal Mutaqin. Tak heran, sebab Boni Ibrahim adalah takmir di mushola tersebut.
Namun kondisinya juga tak sama lagi. Tak ada jamaah yang datang ke mushola karena protokol Covid 19, melarang kegiatan sholat di masjid.
“Ya, dengan kondisi ini, saya tidak punya penghasilan lagi. Karena itu saya merasa terima kasih atas bantuan KPC dan YPPSB. Ini sangat bermanfaat bagi kami,” kata Boni.
Cerita Boni hampir sama dengan Joko Trisno, warga Gang Majay, Sangatta Utara. Trisno adalah korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari sebuah perusahaan, meski bukan karena Corona. Namun pamdemi Covid 19 makin menyulitkan Joko untuk beraktivitas mencari penghidupan.
“Saya ini korban PHK pak. Saat ini sangat sulit mencari nafkah karena aktivitas serba dibatasi dan ekonomi mandek. Ya, saya tidak punya penghasilan lagi. Syukur alhamdulillah, saya mendapatkan bantuan dari KPC dan YPPSB. Terima kasih atas bantuanya,” kata Joko.
Joko dan Boni adalah dua dari 1,500 orang lebih yang mendapatkan paket sembako dari KPC dan YPPSB. Paket sembako ini berisi beras, minyak goreng, gula, mie instan, telur satu lusin, sarden dan teh celup.
General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan menyatakan, sasaran penerima bantuan KPC dan YPPSB adalah para korban Covid-19 di Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon dan Rantau Pulung. “Mereka yang sebelum Covid-19 berdaya secara ekonomi, tapi sekarang tidak berdaya lagi karena adanya Covid-19,” kata Wawan.
Mereka yang masuk dalam golongan ini adalah penjual pentol di sekolah, tukang jualan keliling, tukang urut (bekam), marbot mashid, ojek pangkalan, supir angkutan umum, tukang cukur rambut, korban PHK, tukang sol sepatu dan lainnya. Rencananya, KPC akan menyalurkan 6.000 lebih paket sembako secara bertahap kepada masyarakat.(*)